Minggu, 18 November 2007

Jurus dan Gerakan Cimande

ARTI JURUS DAN GERAKAN :JURUS : Perbuatan tangan atau kerja tangan seperti :1. Memukul2. Mematahkan3. Memegang, mengunci, mengkis, anggota tubuh4. Mencakar, mencubit, menjambret dan menonjok5. Mencolek, menjitak, menyikut, menamparGERAKAN / LANGKAH : Perbuatan Kaki atau Kerja Kaki (Kuda Enam) ada Lima gerakan ditambah 1 gerakan Opat Likur :1. Kuda Sejajar2. Kuda Kaki Kanan/kiri3. Kuda Balik4. Kuda Menyerang5. Kuda Hindaran6. Kuda Opat Likur
KAIDAH GERAKAN DAN JURUS SENI :1. Perpaduan gerak dan kaidah seni2. Penjiwaan3. Penghayatan4. Perwatakan5. Pengisian jurus/gerakanPAKAIAN KODE ETIK DAN PREDIKAT :PAKAIAN : Berwarna hitam yang mengandung arti PENDEKAR berlambang Bumi yang selalu mempunyai sifat rendah hati dan mempunyai perasaan bahwa dirinya kotor dan banyak dosa sehingga dalam kehidupannya sehari-hari senantiasa menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya Perwujudan dari : Budi - Bakti - SaktiIKAT PINGGANG : Melambangkan ikatan yang kuat bahwa seorang pesilat harus selalu siap siaga dalam menegakkan keadilan dan membela kebenaran agar terwujudnya persatuan dan kesatuan yang berBhineka Tunggal IkaPREDIKAT : KLASIFIKASI TINGKAT KBPC1. Sabuk Putih (Dasar / Seni Budaya)Batas penguasaan 1 s.d 5 jurus2. Sabuk Kuning (Wira Putra)Batas penguasaan 1 s.d 10 jurus3. Sabuk Hijau (Wira Muda)Batas penguasaan 1 s.d 16 jurus4. Sabuk Biru (Wira Utama/Asisten Dua(ASDA))Batas penguasaan 1 s.d 21 jurus5. Sabuk Coklat ( Satria Muda / Asisten Satu (ASTU))Batas penguasaan 1 s.d 26 jurus6. Sabuk Hitam (Satria Utama/Pelatih Utama (PELATU))Batas penguasaan 1 s.d 33 jurus, termasuk puepuedangan7. Sabuk Merah (Pendekar Muda (PERMUDA)8. Sabuk Merah Besar (Utama (GURU BESAR)

Sabtu, 17 November 2007

Lambang Perguruan

PADJADJARAN CIMANDE:PADJADJARAN : Nama Kerajaan Prabu Siliwangi di Kota Bogor yang ditaklukkan oleh Kerajaan Islam Banten pada tahun 1579CIMANDE : Nama daerah 20 Km dari Kota Bogor, Tari Kolot Cimande, terletak di Desa Lembah Duhur, Kecamatan Caringin Kabupaten BogorCIMANDE : Nama kali yang selalu dipergunakan untuk mandi dan wudhu oleh para santri-santri diwaktu siang dan malam sehingga disebut CIMANDE asal kata dari : CAI IMAN ANU HADE. Di sanalah daerah pesantren banyak para kiayi dan ulama-ulama mengajarkan Ilmu Beladiri Pencak SIlat kepada santri-santrinya.KELUARGA BESAR PADJADJARAN CIMANDE berdiri tanggal 23 Februari 1962 di Bogor, sehingga Bogor merupakan Pusat dari Keluarga Besar Padjadjran Cimande.PENCAK SILAT : Asal kata dari PANCA : Lima Indra dan SILAT : Silaturahmi.Istilah populernya mengambil lima indra sebagai alat untuk membela diri dan mengambil hikmahnya menjadi panca kaki, silaturahmi yaitu suatu pekerjaan yang suci.LIMA INDRA : Mata - Mulut - Telinga - Hidung - Lidah - serta tangan dan kai anggota tubuh yang dibutuhkan dan digunakan dalam ilmu Pencak Silat Cimande.PENCAK SILAT ALIRAN/TRADISIONAL : Dianggap penting dan tangguh oleh para inohong dan pendekar, apabila dapat melatih dan memelihara kelima indra tersebut di atas. Pencak Silat Cimande di samping memberikan pelajaran lebih yakin kepada kekuatan Tuhan serta percaya pada diri sendiri.PENCAK SILAT CIMANDE : Diciptakan oleh para Alim Ulama yang memiliki Ilmu Lahir Bathin, lahir dari hasil Istiqoproh dan Istiqomah.Diciptakan pada tahun 1835 oleh :1. Embah Khair2. Ayah Ursi3. Eyang Atje4. Ayah Otjod (Embah Haji Abdullah Somad) meninggal setelah menjadi Haji, makamnya terletak di Tarikolot Cimande Kabupaten Bogor.PERKEMBANGAN : Dekembangkan kepelosok tanah Jawa oleh Embah Khair pada tahun 1835 dan makamnya terletak di TAnah Sareal Bogor, murid utama mbah khair ialah Embah Dato, istilah dato ialah ajudan terkemuka Embah Khair, yang makamnya di Bantar Jati Kaum.ALIRAN CIMANDE : Disamping memberikan pelajaran-pelajaran beladiri juga memberikan pelajaran ilmu tubuh manusia (Panca Indera), atau Anatomi, juga memberikan pelajaran ilmu obat-obatan tradisional sampai turun menurun ke anak cucu, cicit dan anak didiknya.KESIMPULAN ATAU KETERANGAN PENCAK SILAT CIMANDE : Greakan tubuh atau gerakan lima Indera sebagai alat untuk mempertahankan diri atau membela diri dengan menggunakan jurus lima indera/jasmani ilmu raga yang bertujuan untuk mecari keselamatan dunia dan akhirat, dan menjunjung tinggi rasa persatuan dan kesatuan yang sesuai dengan motto Cimande BUDI - BHAKTI - SAKTI, dan arti Pencak Silat itu sendiri yaitu : PENCAK : PANCA KAKI, dan SILAT : SILATURAHMICARA MEMPELAJARI ILMU BELADIRI CIMANDE :1. Dengan kemauan yang keras tanpa paksaan2. Dengan kesadaran tinggi tanpa disuruh3. Dengan ketekunan, kesabaran dan sanggup ditabliq (disumpah) menurut agama yang dianut4. Dikecer yang terkenal dengan PEUREH CIMANDE5. Dilatih Kekebalan6. Bersedia membeli ilmu-ilmu yang telah diajarkan dengan cara berpuasa.SETELAH MEMPELAJARAI ILMU BELADIRI CIMANDE :1. Untuk disimpan, dipelihara dan diamalkan/diajarkan.2. Bertujuan membela Agama, Bangsa, dan Negara.3. Dilarang untuk berbuat jahat, sombong, congkak dan jadi tukang pukul4. Menyelamatkan diri di Dunia dan Akherat5. Memelihara rasa Kesetiakawanan dan Toleransi Kesatuan dan Persatuan sesuai dengan sumpah Perguruan yang telah diajarkan.TUJUAN UTAMA : Mencari keselamatan dunia akhirat, safaat dan barokah, kebahagioaan lahir dan batin.TUJUAN II : Bersilaturahmi mengembangkan ajaran agama.TUJUAN III : Mendidik para pemuda-pemudi menjadi kuat, sehat jasmani dan rohani.TUJUAN IV : Menerapkan ajaran perguruan intisari dari Guru Ratu Waga (Wong) Tuo Karo. Digugu Ditiru Sing Tuladan (Bi'at).TUJUAN V : Menanamkan tata tertib, disiplin, kekeluargaan sebelum latihan berbaris memberikan penghormatan baik kepada guru, pelatih, pengurus dan para tamu,pembacaan Sumpah Perguruan dilanjutkan dengan berdo'a bersama saling asah, saling asuh dan saling asih (gotong royong)TUJUAN VI : Menerapkan jurus-jurus, tidak lepas dari kaidah ajaran CIMANDE yang mempunyai arti tersendiri sesuai dengan ajaran-ajaran Al-Qur'an dan sejarah para nenek moyang penyebar agamaTUJUAN VII : Menerapkan percaya pada diri sendiri, berani karena benar takut karena salah, tidak pengecur, tidak sombong dan lain-lain yang akan membawa kehancuran lahir batin, Dunia dan Akhirat.TUJUAN VIII : Menanamkan Kepercayaan : Para Guru, Masyarakat, Agama dan Pemerintah, Anggota dan Orang Tua, Perwujudan dari Budi - Bakti - Sakti.